Sabtu, 28 Mei 2016

Berdamai Dengan Masa Lalu

Kerap kali kita susah untuk melangkah menuju kedepan karena rantai masa lalu masih membelenggu erat langkah kita. Seringkali pula kita menoleh kebelakang bukan untuk mengambil pelajaran, akan tetapi untuk meratapai setiap jejak yang telah dilewati.

Mulai sekarang mulailah coba untuk berdamai dengan masa lalu.
Untuk setiap penyesalan...
Untuk setiap kesalahan...
Untuk setiap tanggungjawab yang terlewatkan...
Untuk setiap perasaan yang dihancurkan...
Untuk setiap kekecewaan yang tertorehkan...
Untuk setiap kesetiaan yang terabaikan...
Untuk setiap pengorbanan yang dikeluarkan...
Untuk seluruh tinta takdir yang telah kita tuliskan disetiap lembar kehidupan...
berDAMAIlah dengan semua itu!!!

Saat itu Niat serta segala sesuatu mengarah kepada apa yang kita ingingkan.
Niat serta keingingn yang terbaik untuk kita atau untuk apapun yang sedang kita perjuangan saat itu, walaupun terkadang hasilnya hanya sebuah ironi kehidupan dari sebuah kekecewaan.

Yang terpenting bukanah hasil dari apa yang kita telah jalani. Akan tetapi lakukan proses yang terbaik dalam mendapatkan hasil yang kita inginkan. Tugas manusia ini hanya menjalani peran dari sebuah skenario kehidupan. Skenario telah diatur oleh sang "Maha Penulis Takdir". Jalankan peran kita sebaik mungkin.

Apabila sesuatu yang baik memang milik kita, maka seterjal apapun, sesulit apapun, seTIDAK MUNGKIN bagaimanapun itu akan tetap menjadi milik kita. kita hanya sedang berusaha untuk bisa mendapatkannya. Apabila usaha sudah dilakukan yang terbaik dan milik kita itupun belum juga datang?

Tenanglah!!! Mungkin milik kita itu sedang dalam proses perjalanan untuk kita. TUHAN tahu kapan dia harus jadi milik kita. Karena keTidak Mungkin-an itu hanya standard penilaian dari manusia.

Pasti ada jalan berdamai untuk setiap langkah yang pernah kita jalani, perasaan yang telah kita korbankan, waktu yang telah kita habiskan serta keinginan yang sudah kita panjatkan. Jadikan pelajaran dan tetap memanjatkan harapan.

Salam S J A

Tidak ada komentar: